EDY MARHADI

Powered By Blogger

Rabu, 05 Oktober 2011

Marhadi


Orang Kristen 'Naik Haji', Kisah Petualangan Non Muslim Di
Mekkah











Minggu, 02 Oktober 2011 | 06:47 WIB


Oleh Fitria Zulfa







Bisa pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji adalah impian setiap muslim. Tapi sebagai kota suci umat Islam, Kota Mekah adalah “kota larangan” bagi orang non-muslim. Tak seorang pun selain orang muslim yang diperbolehkan menginjakkan kaki di tanah Mekah.



Ironisnya, “larangan” itu membuat sebagian orang nonmuslim yang berjiwa petualang justru merasa tertantang untuk pergi ke Mekah. Meskipun taruhan pelanggaran itu tidak main-main. Mereka bisa dipenggal dan kehilangan nyawa.




Ada beberapa orang nonmuslim yang nekat mengunjungi Mekah. Demi memenuhi hasrat itulah, orang-orang non-muslim itu datang ke Mekah dengan menyamar, menyembunyikan jati diri, berpakaian seperti orang muslim, menjalani ritual haji dan bahkan harus menempuh perjalanan yang sulit.




Petualangan orang non-muslim yang tidak mengenal takut itulah yang dikisahkan Augustus Ralli dalam buku Orang Kristen Naik Haji ini.




Tak mustahil, jika kisah petualangan mereka itu tergolong petualangan unik dan penuh mara bahaya. Di antara orang Kristen yang menerabas “larangan” dan nekat mengunjungi kota suci Islam itu salah satunya adalah Ludorico Bartena.




Dia adalah orang Roma pertama yang mengunjungi Mekah. Pada 1503, dia meninggalkan Venesia menuju Alexandra. Dia sempat mengunjungi Mesir, Berynto, Tripoli, Antioch dan Damaskus.




Saat di Damaskus itulah, Bartena ikut dalam barisan tentara Mamluk yang mendapatkan tempat khusus dalam iring-ringan kafilah besar. Bartena pun berhasil memasuki kota Mekah.




Tapi jati diri Bartena sebagai orang Kristen pada akhirnya diketahui orang Mamluk. Ia pun harus berbohong, dan mengaku telah masuk Islam. Kendati demikian, orang Mamluk itu menyarankannya melarikan diri ke Jedah. Sayang, di Eden, dia ditangkap. Ia dibawa ke hadapan sultan; dipaksa dan mengucap dua kalimat syahadat. Tapi dia menolak. Akibatnya, dia dipenjara.



Untung, istri sultan menolongnya; memberi usul agar ia pura-pura gila sehingga dia dibebaskan. Setelah itu, dia kembali ke Roma.Selain mengisahkan petualangan Bartena yang menegangkan, buku ini juga memuat kisah-kisah petualangan petualang lain seperti Badia, Burckhardt, Giovanni Finati, Léon Roches, Sir Richard Burton, dan Snouck Hurgronje.




Tak mustahil, kalau kisah-kisah menegangkan para petualang Eropa yang berhasil menginjakkan kaki di tanah suci, melakukan ritual-ritual haji, melihat keagungan Kakbah dari dekat, bahkan juga pergi ke Madinah dan mengunjungi makam Nabi ini cukup beragam.




Kisah petualangan dalam mengunjungi Mekah yang dikisahkan buku ini dilakukan kurang lebih satu abad hingga 5 abad yang lalu, maka pembaca bisa merasakan betapa perjalanan haji pada zaman lalu sungguh menegangkan. Menempuh perjalanan yang jauh lewat darat dan laut bahkan harus bertarung dengan iklim panas dan dingin.

Tidak ada komentar: