Bulog Minta Dana Raskin Ditambah Rp 1,65 Triliun
Beralasan Harga Beras Akan Naik Tahun Depan
Jum'at, 21 Oktober 2011 , 00:00:00 WIB
ILUSTRASI, BULOG
RMOL.Perum Bulog meminta dana subsidi beras untuk rakyat miskin (raskin) di 2012 ditambah Rp 1,65 triliun dari Rp 17,26 triliun sehingga menjadi Rp 18,91 triliun.
Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, permintaan kenaikan subsidi beras miskin ini karena harga pokok beras (HPB) diperkirakan mengalami kenaikan tahun depan seiring meningkatnya harga beras dunia hingga 800 dolar AS per ton. Sebab itu, Bulog akan meningkatkan harga pokok beras dari Rp 6.450/kg tahun ini menjadi Rp 7.085/kg tahun depan.
“Kita harus memperhatikan perkembangan beras dunia, gabah berkualitas itu 15.000 bath atau sekitar 500 dolar AS per ton. Bahkan ada yang menyatakan berasnya mendekati 800 dolar AS per ton dalam 2012,” ungkap Sutarto saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, kemarin.
Menurutnya, harga beras Bulog yang mencapai Rp 7.085/kg itu terdiri dari komponen harga jual sebesar Rp 1.600/kg dengan subsidi Rp 5.485/kg. Dana yang dibutuhkan Bulog untuk pengadaan beras di 2012 mencapai Rp 19,39 triliun.
Di tempat lain, Pemerintah Indonesia bersama Badan Pangan Dunia (The United Nations World Food Program/WFP) meluncurkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 14 Provinsi yang paling rentan pangan di Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan, peta itu merupakan tindak lanjut dari versi nasional yang telah dipublikasikan tahun lalu. Ini akan menjadi referensi dan pedoman dalam upaya penurunan kerawanan pangan di dalam negeri.
“Sebagai tindak lanjut dari komitmen Indonesia dalam pencapaian Millennium Development Goals (MDGs),” ujar Suswono, kemarin.
Adapun 14 provinsi tersebut adalah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Selanjutnya Lampung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Maluku serta Nangroe Aceh Darussalam.
Data itu nantinya bisa digunakan oleh berbagai lembaga, seperti Badan Ketahanan Pangan Provinsi, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika. [rm]
Baca juga:
SBY Minta Wacik Renegosiasi Kontrak Karya yang Tak Adil
Wapres Ingatkan Pentingnya Logistik untuk Perdagangan
PGN Saja Sulit Dapat Gas, Apalagi Industri
Negara Lalai Lindungi Produk dalam Negeri
Teken Kemitraan Dengan Manulife Indonesia, Bank Danamon Optimis Pendapatan Membengkak
Beralasan Harga Beras Akan Naik Tahun Depan
Jum'at, 21 Oktober 2011 , 00:00:00 WIB
ILUSTRASI, BULOG
RMOL.Perum Bulog meminta dana subsidi beras untuk rakyat miskin (raskin) di 2012 ditambah Rp 1,65 triliun dari Rp 17,26 triliun sehingga menjadi Rp 18,91 triliun.
Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, permintaan kenaikan subsidi beras miskin ini karena harga pokok beras (HPB) diperkirakan mengalami kenaikan tahun depan seiring meningkatnya harga beras dunia hingga 800 dolar AS per ton. Sebab itu, Bulog akan meningkatkan harga pokok beras dari Rp 6.450/kg tahun ini menjadi Rp 7.085/kg tahun depan.
“Kita harus memperhatikan perkembangan beras dunia, gabah berkualitas itu 15.000 bath atau sekitar 500 dolar AS per ton. Bahkan ada yang menyatakan berasnya mendekati 800 dolar AS per ton dalam 2012,” ungkap Sutarto saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, kemarin.
Menurutnya, harga beras Bulog yang mencapai Rp 7.085/kg itu terdiri dari komponen harga jual sebesar Rp 1.600/kg dengan subsidi Rp 5.485/kg. Dana yang dibutuhkan Bulog untuk pengadaan beras di 2012 mencapai Rp 19,39 triliun.
Di tempat lain, Pemerintah Indonesia bersama Badan Pangan Dunia (The United Nations World Food Program/WFP) meluncurkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 14 Provinsi yang paling rentan pangan di Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan, peta itu merupakan tindak lanjut dari versi nasional yang telah dipublikasikan tahun lalu. Ini akan menjadi referensi dan pedoman dalam upaya penurunan kerawanan pangan di dalam negeri.
“Sebagai tindak lanjut dari komitmen Indonesia dalam pencapaian Millennium Development Goals (MDGs),” ujar Suswono, kemarin.
Adapun 14 provinsi tersebut adalah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Selanjutnya Lampung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Maluku serta Nangroe Aceh Darussalam.
Data itu nantinya bisa digunakan oleh berbagai lembaga, seperti Badan Ketahanan Pangan Provinsi, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika. [rm]
Baca juga:
SBY Minta Wacik Renegosiasi Kontrak Karya yang Tak Adil
Wapres Ingatkan Pentingnya Logistik untuk Perdagangan
PGN Saja Sulit Dapat Gas, Apalagi Industri
Negara Lalai Lindungi Produk dalam Negeri
Teken Kemitraan Dengan Manulife Indonesia, Bank Danamon Optimis Pendapatan Membengkak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar